Text
Perempuan, keluarga, dan perubahan sosial
XMLStudi tentang pengalaman perempuan dalam keluarga menunjukkan fenomena beragam. Ada perempuan yang memiliki pengalaman menyenangkan karena berada dalam keluarga harmonis. Tetapi tidak sedikit studi yang memaparkan pengalaman pahit perempuan dalam keluarga karena terjadi konflik dan pertentangan, bahkan terjadi perceraian. Perubahan sosial di masyarakat turut mengubah posisi dan peran perempuan dalam keluarga. Studi terdahulu menunjukkan bahwa pengasuhan anak (parenting) merupakan tugas keibuan (mothering) dan dianggap tugas utama ibu. Seiring dengan kontribusi perempuan di dunia publik, maka terdapat fenomena baru yaitu pengaturan peran bersama (co-parenting) yang lebih fleksibel antara suani dan istri. Nancy Chodorow menyatakan bahwa pengasuhan adalah peran sosial, bukan peran biologis, sehingga bisa dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Perubahan sosial dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan baik makro, mezo, maupun tingkat mikro. Lembaga keluarga terpengaruh oleh perubahan sosial dalam tingkat meso maupun makro. Ketika istri atau perempuan bermigrasi untuk bekerja di luar negeri misalnya, karena pekerjaan di desa terbatas, maka struktur keluarga pun berubah. Peran pencari nafkah utama dapat bergeser dari suami ke istri. Dalam kaitannya dengan agama, beberapa sosiolog melihat sistem agama memiliki hubungan resiprokal terhadap sistem keluarga. Tafsir agama berpengaruh terhadap fenomena perkawinan dalam berbagai aspek serta mengkondisikan terjadinya beberapa perkawinan bermasalah seperti perkawinan di bawah umur maupu perkawinan tidak tercatat.
Detail Information
Item Type |
E-Book
|
---|---|
Penulis |
Kustini - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | LIPI Press : Jakarta., 2021 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
2021 Kementerian Agama Republik Indonesia
|
Doi |