Text
Pendidikan moderasi beragama : membangun harmoni, memajukan negeri
XMLFenomena intoleransi atau ketiadaan tenggang rasa (KKBI) dalam beragama belakangan ini semakin menguat. Beberapa lembaga pendidikan diindikasikan menjadi tempat persemaian paham intoleran. Perilaku intoleransi pada peserta didik mengambil berbagai bentuk seperti mahasiswa setuju dengan negara berdasar agama tertentu, mahasiswa terpapar paham radikal. Aktivis ROHIS di berbagai lembaga pendidikan jenjang menengah bersimpati dan mendukung model gerakan ISIS di Suriah. Remaja usia di atas 17 tahun di Jabodetabek setuju terhadap gerakan keagamaan radikal. Menghadapi fenomena intoleransi kehidupan beragama, mulai tahun 2016 Kementerian Agama menggulirkan wacana moderasi beragama. Dunia pendidikan menjadi tumpuan harapan besar untuk penguatan kembali nilai-nilai moderasi beragama. Pendidikan moderasi beragama diharapkan menjawab sasaran revolusi mental yang menghendaki lahirnya karakter diri peserta didik yang berintegritas, memiliki etos kerja dan berjiwa gotong royong; serta terwujudnya budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera.
Detail Information
Item Type |
E-Book
|
---|---|
Penulis |
Muhamad Murtadlo - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | LIPI Press : Jakarta., 2021 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
2021 Kementerian Agama Republik Indonesia
|
Doi |